Di tulis oleh Abu Haitsam Fakhry
KAJIAN NIDA AL-ISALAM
===******====
بسم الله الرحمن الرحيم
'Uqbah bin 'Āmir RA berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
"إنِّي أخاف على أُمَّتي اثنَتَيْن: القرآنَ واللَّبَن، أما اللَّبَن فيَبْتَغُون الرِّيفَ ويتَّبِعون الشَّهَوَاتِ ويَتْركون الصلوات، وأما القرآن فيتعلَّمه المنافقون فيُجادِلون به المؤمنين",
"Aku takut atas umatku pada dua hal: Al-Qur'an Dan Susu .
Adapun susu, maka mereka pergi mencari pelosok kampung ( الرِّيفَ ), untuk mengikuti syahwat, dan meninggalkan shalat.
Adapun Al-Qur'an, orang-orang munafik mempelajarinya untuk berdebat dengan orang-orang mukmin melalui itu."
Hadits ini didhaifkan oleh Syeikh al-Albaani dlm “سلسلة الأحاديث الضعيفة” Jilid 4 no. 1779, namun beliau berkata:
"وقد صح الحديث بلفظ آخر وهو في الصحيحة 2778".
“Dan hadits ini Shahih dengan lafadz lain, yaitu disebutkan dlam “سلسلة الأحاديث الصحيحة” no. 2778".
Penulis katakan: Yaitu dengan lafadz sbb:
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir Al Juhaniy berkata:"Saya mendengar Rasulullahi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda:
هَلَاكُ أُمَّتِي فِي الْكِتَابِ وَاللَّبَنِ . قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْكِتَابُ وَاللَّبَنُ ؟ قَالَ –صلى الله عليه وسلم-:"يَتَعَلَّمُونَ الْقُرْآنَ فَيَتَأَوَّلُونَهُ عَلَى غَيْرِ مَا أَنْزَلَ اللهُ، وَيُحِبُّونَ اللَّبَنَ فَيَدَعُونَ الْجَمَاعَاتِ وَالْجُمَعَ وَيَبْدُونَ
"Kehancuran umatku di karenakan Al-Kitab Dan Susu."
Mereka bertanya,"Wahai Rasulullaah ada apa dengan Al Kitab dan susu?"
Beliau SAW menjawab :"Mereka mempelajari Al Qur'an lalu menta`wil-nya dengan sesuatu yang tidak di turunkan oleh Allaah 'azza wa jalla. Dan mereka memerah susu, lalu mereka meninggalkan shalat jama'ah dan jum'at, karena pergi ke kampung (untuk memerah susu).”
(HR. Ahmad 4/155 No. 17451, Abu Ya’la, dlm Musnadnya 3/285 No. 1746, dan Al Fasawiy dalam Al Ma’rifah wat Taariikh 2/293).
Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata: Sanadnya Hasan. Dan dihasankan juga oleh Syaikh Al Bani dalam As Silsilah Ash Shahiihah 6/277 No. 2778.
Makna ( الرِّيفَ ):
أرض فيها زرع ، والمقصود أنهم يتركون الأمصار, ويسكنون البوادي لتوفر اللبن فيها فيحرمون من الجماعات والجمعات.
Daerah yang terdapat banyak pertanian, banyak tanaman dan rerumputan .
Dan yang dimaksud adalah mereka meninggalkan kota-kota, lalu tinggal di lembah-lembah yang subur karena di dalamnya terdapat banyak susu, sehingga menyebabkan mereka menghalangi dirinya untuk menghadiri sholat berjemaah dan sholat Jum’at.
MAKNA HADITS:
يبين النبي -صلى الله عليه وسلم- في هذا الحديث خوفه على أمته من شيئين متعلقين بالقرآن وباللبن، أما بالنسبة للبن فإن بعض الناس يطلبون مواضعه في المراعي والزروع، ويتبعون شهواتهم وملذاتهم، ويتباعدون عن المدن التي تقام فيها صلاة الجمعة والجماعة، ثم يتركون الصلاة بعد ذلك طلبًا للبن، وأما القرآن فيتعلمه المنافقون لا لينتفعوا به ويعملوا به، ولكن ليجادلوا به المؤمنين بالباطل؛ ليردوا الحق الذي عندهم.
فليس اللبن في ذاته ولا القرآن هو محل الخوف والضرر، وإنما عَبَّر بهما عن الشيء المتعلق بهما مجازًا، والله أعلم.
Nabi SAW menunjukkan dalam hadits ini rasa takutnya terhadap umatnya dari dua hal yang berkaitan dengan Al-Qur'an dan susu.
Adapun yang berkaitan dengan SUSU, maka ada sebagian orang yang sengaja mencari-cari lokasi yang terdapat di dalamnya padang rumput tempat penggembalaan dan pertanian, dengan tujuan untuk mengikuti hawa nafsu dan kesenangan, serta menjauhi kota-kota yang terdapat pelaksanaan sholat Jum’at dan sholat berjama’ah, kemudian setelah itu mereka pada akhirnya meninggalkan semua shalat, demi untuk mencari SUSU .
Adapun Al-Qur'an, orang-orang munafik mempelajarinya bukan untuk mengambil manfaat darinya dan mengamalkannya, akan tetapi agar dengannya bisa mendebat orang-orang mukmin secara Baathil, dan menolak kebenaran yang ada pada orang-orang mukmin .
Maka baik susu itu sendiri maupun Al-Qur'an, itu bukanlah subjek ketakutan dan bahaya yang sebenarnya, akan tetapi Beliau SAW mengungkapkan dengan Al-Quran dan Susu tentang sesuatu yang berhubungan dengan keduanya secara metaforis / kiasan / majaaz . Wallahu a’lam .
FAIDAH DARI HADITS:
1. Orang munafik belajar Al-Qur'an untuk berdebat dengan orang-orang beriman.
2. Peringatan terhadap mengikuti hawa nafsu dan kesenangan serta meninggalkan shalat Jum'at dan shalat berjamaah di masjid.
3. Ketakutan Nabi SAW untuk umatnya dan kasih sayang beliau untuk mereka
Dari Umar bin al-Kahoththob RA:
"سَيَأْتِي قَوْمٌ يُجَادِلُونَكُم بِشُبُهَاتِ الْقُرْآن، فَخُذُوهُم بِالْأَحَادِيثِ، فَإِنَّ أَصْحَابَ السُّنَّةِ أَعْلَمُ بِكِتَابِ اللَّهِ"
Akan datang suatu kaum yang akan mendebat kalian tentang syubhat-syubhat Al-Qur'an, maka bawalah mereka dengan hadits-hadits, karena para ahli hadits adalah orang yang paling mengetahui Kitab Allah."
Abu al-Darda' RA berkata:
"إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُم: زَلَّةَ الْعَالِمِ، وَجِدَالَ الْمُنَافِقِ بِالْقُرْآنِ"
"Yang aku khawatirkan bagimu adalah tergelincirnya para ulama dan orang-orang munafik yang berargumen dengan Al-Qur'an."
Dari Umar RA:
"زَلَّةَ الْعَالِمِ، وَجِدَالَ الْمُنَافِقِ بِالْقُرْآنِ، وَأُئِمَّةً مُضِلِّينَ"
Tiga hal yang merusak agama: kekeliruan ulama, argumentasi orang munafik dengan Al-Qur’an, dan para pemimpin yang menyesatkan .
Dari Umar RA:
"إِنَّمَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلَيْنِ: رَجُلٌ يَتَأَوَّلُ الْقُرْآنَ عَلَى غَيْرِ تَأْوِيلِهِ، وَرَجُلٌ يُنَافِسُ الْمُلْكَ عَلَى أَخِيهِ"
Aku hanya takut kepada kalian dua orang: seorang pria yang mentakwilkan Al-Qur'an bukan pada takwil yang sebenarnya, dan seorang pria yang bersaing atas saudaranya dalam kekuasan / kerajaan .
Referensi:
1- مسند الإمام أحمد بن حنبل، تحقيق: شعيب الأرنؤوط - عادل مرشد، وآخرون، نشر: مؤسسة الرسالة، الطبعة: الأولى، 1421هـ - 2001م.
2- -سلسلة الأحاديث الصحيحة وشيء من فقهها وفوائدها، تأليف محمد ناصر الدين الألباني، الناشر: مكتبة المعارف للنشر والتوزيع، الرياض، الطبعة: الأولى، لمكتبة المعارف. -مختار الصحاح، لزين الدين أبو عبد الله محمد بن أبي بكر بن عبد القادر الحنفي الرازي، تحقيق: يوسف الشيخ محمد، نشر: المكتبة العصرية - الدار النموذجية، بيروت – صيدا، لطبعة: الخامسة، 1420هـ / 1999م.
3- النهاية في غريب الحديث والأثر، لابن الأثير، نشر: المكتبة العلمية - بيروت، 1399هـ - 1979م، تحقيق: طاهر أحمد الزاوى - محمود محمد الطناحي.
4 -الفتح الرباني لترتيب مسند الإمام أحمد بن حنبل الشيباني ومعه بلوغ الأماني من أسرار الفتح الرباني, أحمد بن عبد الرحمن بن محمد البنا الساعاتي, دار إحياء التراث العربي, الطبعة: الثانية.
Oleh Abu Haitsm Fakhry (KAJIAN NIDA AL-ISLAM)
0 Komentar